Tulisan Mahasiswa

Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi UNTAN Suarakan Realita Ekonomi Perbatasan

Lewat Tulisan di Kompasiana

Pontianak, Maret–November 2024 — Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Ekonomi (PS-MIE) Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura (UNTAN) menunjukkan kiprah aktif dalam mendalami isu-isu ekonomi kawasan perbatasan dengan menulis dan menerbitkan artikel berdasarkan penelitian lapangan di media nasional Kompasiana .

Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan pembelajaran dalam mata kuliah Ekonomi Regional dan Perbatasan , yang mendorong mahasiswa untuk menulis isu-isu strategi berbasis observasi langsung di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di Kalimantan Barat.

Tulisan Mahasiswa di Kompasiana – Maret 2024

Fokus pada pos lintas batas negara (PLBN) dan realitas ekonomi sosial yang mengitarinya:

1. Perbatasan Jagoi Babang–Serikin, Bagai Harapan Bertepuk Sebelah Tangan
   Oleh: GM Pangastomo
   
   

2. PLBN Aruk, Geliat Ekonomi di Ujung Negeri
   Oleh: GM Pangastomo
   
   

3. Entikong–Tebedu, Perlintasan Pertama yang Masih Menjadi Primadona
   Oleh: GM Pangastomo
   
   

Tulisan Mahasiswa di Kompasiana – November 2024

Fokus pada aktivitas perdagangan masyarakat Indonesia di kawasan pasar lintas batas Serikin, Malaysia:

1. Mengelola Ekonomi, Budaya dan Alam Secara Berkelanjutan di Pasar Serikin
   Oleh: Aditya Pradana
   
   

2. Peluang Emas dan Tantangan Perdagangan Lintas Batas
   Oleh: Marhaen Gaming
   
   

3. Peluang Emas Perdagangan di Pasar Serikin
   Oleh: Nanang Muhamad Akbar
   
   

Dari Kelas ke Lapangan, Dari Lapangan ke Media Nasional

Dosen pengampu mata kuliah dan Ketua PS-MIE, Dr. Erni Panca Kurniasi, SE, M.Si. , kesepakatan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari pembelajaran transformatif yang mendorong siswa untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengembangkan kepekaan terhadap fenomena ekonomi nyata.

“Menulis di media publik seperti Kompasiana adalah cara mahasiswa menunjukkan keberanian akademik, menyuarakan aspirasi dan realitas lokal dalam bahasa yang mudah dipahami masyarakat luas,” ujar beliau.

Dengan dukungan dosen-dosen PS-MIE dan kolaborasi aktif mahasiswa dalam observasi lapangan, kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi tradisi akademik yang memuaskan. Tulisan mereka bukan hanya dokumentasi akademis, tetapi juga bentuk kontribusi intelektual pelajar dalam mengangkat wajah ekonomi perbatasan Indonesia.